Skip to main content
x
Festifal Tabut Bengkulu
Festifal Tabut Bengkulu

Festival Tabut Bengkulu

Wartaprima.com - Bingung harus kemana mengisi liburan kamu,,? Mungkin Festifal Tabut yang ada di Bengkulu bisa jadi pilihan kamu loh. Festifal yag dilaksanakan setiap tanggal 1-10 Muharram budaya menyambut tahun baru Islam yang ada di Bengkulu. Acara tahunan Tabot Bengkulu yang sudah ada sejak 1685. Pada tahun lalu, Tabot Bengkulu masuk ke dalam kalender 100 Calender of Events (CoE) Wonderful Indonesia.

Perayaan yang satu ini sangat unik karena mirip dengan upacara Karbala di Iran. Mulai dari agenda acara sampai dengan tujuan penyelenggaraannya. Kedua upacara ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengenang kematian dari Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW.

Dari cerita yang berkembang, Perayaan ini mempunyai kaitan yang erat dengan mitos kisah kepahlawanan Husain melawan kaum Khawarij di Padang Karbala. Menurut cerita dan sejarah, Husain kalah dan gugur dalam pertempuran di Karbala dengan tangan dan kepala yang terpisah dari badan. Ketika tubuh Husain ditemukan kembali oleh para pengikutnya, tubuhnya diangkat oleh sebuah bangunan yang muncul secara tiba-tiba. Menurut cerita dan sejarah, bangunan yang dimaksud tampak sangat menawan dan indah.

Pada peristiwa tersebut tiba-tiba terdengar suara yang menyuruh para pengikut Husain untuk membuat bangunan yang sama setiap sepuluh hari dalam bulan Muharram untuk mengenang kematian para pejuang yang gugur di Padang Karbala. Bangunan indah yang membawa jenazah Husain itu kemudian disebut Tabut atau Tabot. Sejak saat itu perayaan Tabut dilaksanakan setiap tahun selama 10 hari dalam bulan Muharram oleh umat muslim di dunia, salah satunya di Bengkulu. Perayaan ini sampai di  Bengkulu dibawa oleh para penyebar agama Islam dari Punjab, India pada masa penjajahan Inggris.

Tabot yang digunakan dalam upacara ini berupa suatu bangunan bertingkat-tingkat seperti menara masjid, dengan ukuran yang beragam dan berhiaskan lapisan kertas warna warni. Masyarakat Bengkulu percaya jika perayaan ini tidak diselenggarakan maka akan terjadi musibah atau bencana. Oleh karena itu, Festival Tabot selalu diselenggarakan dengan serangkaian kegiatan yang bersifat ritual dan kolosal yang berlangsung dari tanggal 1—10 Muharam.

Ada 9 Tahapan Dalam Perayaan Tabut Apa aja sih? Yuk simak ulasan berikut ini.

Tahap Pertama - Mengambik Tanah (Mengambil Tanah)
Tahapan pertama adalah mangambik tanah atau mengambil tanah. Tanah yang diambil pada tahapan ini berasal dari tempat keramat yang mengandung unsur magis, seperti di Keramat Tapak Padri yang terletak di dekat Benteng Marlborough dan Keramat Anggut, yang berada di pemakaman umum Pasar Tebek. Tanah ini nantinya akan dibungkus dengan kain kafan putih dan dibentuk seperti boneka manusia.

Tahap Kedua- Duduk Penja (Mencuci Jari-Jari)
Setelah melakukan pengambilan tanah, maka tahapan selanjutnya adalah duduk penja. Penja adalah benda yang terbuat dari kuningan, perak, atau tembaga yang berbentuk telapak tangan manusia, lengkap dengan jari-jarinya. Penja yang dianggap sebagai benda keramat dan memiliki unsur magis di dalamnya, harus dicuci dengan air limau setiap tahunnya.

Tahap Ketiga- Meradai (Mengumpulkan Dana)
Tahap selanjutnya yaitu meradai atau mengumpulkan dana. Meradai ini biasanya dilakukan oleh Jola, sebutan untuk orang yang bertugas mengambil dana untuk kegiatan kemasyarakatan. Biasanya terdiri dari anak-anak berusia 10-12 tahun. Mereka akan berkeliling dan mengumpulkan dana dari masyarakat sekitar.

Tahap Keempat- Manjara
Manjara merupakan acara berkunjung atau mendatangi kelompok lain untuk bertanding dal, alat musik sejenis beduk yang terbuat dari kayu dengan lubang di bagian tengahnya serta ditutupi kulit lembu. Manjara ini biasanya akan berlangsung selama dua hari.

Tahap Kelima- Arak Penja
Tahap selanjutnya adalah arak penja. Arak penja merupakan tahapan di mana penja diletakkan di dalam Tabot dan diarak di jalan-jalan utama Kota Bengkulu.

Tahap keenam- Sorban
Tahap keenam ini tidak jauh berbeda dengan tahap sebelumnya. Ini merupakan acara mengarak penja yang ditambah dengan serban (sorban) putih dan diletakkan pada Tabot kecil.

Tahap Ketujuh- Gam (Tenang/Berkabung)
Gam merupakan tahapan dalam upacara Tabot yang wajib hukumnya untuk ditaati. Gam merupakan saat di mana semua orang tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan apapun. Gam berasal dari kata ‘ghum‘ yang berarti tertutup atau terhalang. Tahapan ini biasanya diadakan setiap tanggal 9 Muharram dari pukul 07.00—16.00 WIB. Pada waktu tersebut, semua kegiatan yang berkaitan dengan upacara Tabot tidak boleh dilakukan.

Tahap kedelapan- Arak Gendang
Tahap ini dimulai dengan pelepasan Tabot menempuh rute yang telah ditentukan sebelumnya. Seluruh grup akan bertemu dan membentuk arak-arakan akbar. Acara ini biasanya juga turut diramaikan dengan pertunjukan tradisional dan masyarakat pendukung grup Tabot.

Tahap Terakhir- Tabot Tebuang
Tahap terakhir dari keseluruhan rangkaian upacara Tabot ini  disebut dengan Tabot Tebuang yang diadakan pada tanggal 10 Muharam. Seluruh Tabot dikumpulkan dan dibariskan di Tapak Paderi lalu semua grup Tabot akan melakukan arakan menuju Padang Jati dan berakhir di kompleks pemakaman umum Karabela.

Upacara Tabot ini mengandung aspek ritual dan non-ritual. Aspek ritual hanya boleh dilakukan oleh keluarga keturunan tertentu yang dipimpin oleh sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung aspek non-ritual dapat diikuti oleh siapa saja. Untuk perayaan non ritual biasanya akan diisi dengan beragam agenda seperti bazar, pawai, perlombaan hingga ritual budaya religi.

Nah itu dia Sobat ulasan mengenai Festival Tabot yang diselanggarakan di Bengkulu setiap tanggal 1 hingga 10 Muharam setiap tahunnya. Ayuk kunjungi Festifal Tabut dan ajak keluargamu ya.  

  • Total Visitors: 6078060