Jalan Baru dan Asa Baru di Waudeburi – Kiprah TMMD ke-122 di Bumi Buton Utara
Di Desa Waudeburi, Kecamatan Kulisusu Utara, Buton Utara, angin pantai pagi itu menyambut kedatangan para prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122. Desa yang sunyi ini mendadak menjadi hidup dengan langkah-langkah penuh semangat para prajurit dan warga desa, yang bersama-sama mengubah medan sulit menjadi akses jalan yang akan memudahkan kehidupan mereka.
Letnan Kolonel Inf. Acuk Andrianto, Dansatgas TMMD ke-122 Kodim 1429/Buton Utara, memimpin prajurit dalam misi besar ini. Dengan tangan terulur dan keyakinan penuh, ia memimpin pengerjaan jalan tani yang kini terbentang sejauh 1.050 meter, melintasi kebun-kebun cengkeh milik warga. Jalan ini, yang sebelumnya hanya berupa jalur setapak, kini sudah berbentuk, memudahkan akses dan membawa harapan baru bagi para petani untuk membawa hasil bumi ke pusat kota.
"Kita bangun jalan yang sebelumnya tidak ada sama sekali, demi membantu warga membawa hasil panen mereka," ujar Letkol Acuk, mengingatkan betapa strategisnya akses ini. Program TMMD kali ini bukan hanya tentang fisik, namun juga tentang nilai, kebersamaan, dan gotong royong. Sebanyak 150 prajurit, dibantu warga setempat, bahu-membahu menyiapkan jalan ini. Tidak hanya itu, berbagai infrastruktur penting seperti deuker dan fasilitas sanitasi juga didirikan, memastikan akses jalan tetap aman dari banjir dan masyarakat mendapatkan lingkungan hidup yang layak.
Tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, TMMD ke-122 juga menyentuh aspek kebutuhan dasar masyarakat seperti sanitasi dan akses air bersih. Melalui Program Unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), masyarakat Waudeburi kini memiliki akses air bersih yang sangat dibutuhkan. Sumur dan jaringan pipa telah dibangun, memastikan bahwa setiap rumah tangga di desa ini mendapatkan air yang layak.
"Dengan air bersih, kita tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok, tapi juga memastikan kesehatan masyarakat terjaga," kata Letkol Acuk. Program TMMD kali ini juga menyelenggarakan berbagai penyuluhan, dari wawasan kebangsaan hingga pelatihan pertanian, sebagai bekal bagi masyarakat agar mereka dapat mengelola tanah mereka dengan lebih produktif.
Dalam sebuah kunjungan, Danrem 143/Haluoleo, Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto, turut menyaksikan hasil dari jerih payah Satgas TMMD. "Ini kerja yang sangat luar biasa. Jalan ini bukan hanya untuk akses, tapi akan mendorong perekonomian warga," ujar Brigjen Wahyu, sembari memuji usaha tak kenal lelah para prajurit dan warga.
Pujian juga datang dari Wakil Bupati Buton Utara, Ahali, yang berterima kasih atas kontribusi besar TMMD ke-122 terhadap pembangunan di desanya. "Ini bukan sekadar jalan, ini adalah bentuk dukungan nyata TNI terhadap masyarakat. Sinergitas yang seperti ini sangat kami harapkan," ujarnya.
Keberhasilan TMMD di Waudeburi juga mengundang apresiasi dari Tim Wasev Mabesad yang dipimpin oleh Brigjen TNI Heri Susanto. Melihat jalan baru yang sudah rampung, Heri menyebutkan, "Infrastruktur ini akan mendukung kelancaran lalu lintas perdagangan dan distribusi hasil panen. Ini menjadi investasi penting bagi perekonomian desa."
Di tengah pembangunan fisik yang masif, TMMD ke-122 membawa pesan mendalam tentang persatuan. Dengan tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah,” program ini bukan hanya membangun jalan, tetapi juga menjalin hubungan yang kuat antara TNI, pemerintah, dan masyarakat.
Hari ini, warga Desa Waudeburi tidak lagi harus melintasi jalur sulit yang tertutup semak untuk menjual hasil bumi mereka. Dengan jalan baru ini, harapan masyarakat akan kesejahteraan dan kemudahan telah terwujud. Letkol Acuk dan para prajuritnya meninggalkan jejak yang lebih dari sekadar jalan; mereka menanamkan kebersamaan dan gotong royong di tanah Waudeburi, mewujudkan mimpi masyarakat dalam bentuk nyata yang akan selalu dikenang.